Category: Cerita

  • Antara Kita, Pt. 2

    “Duh, anginnya bandel nih. Maaf ya, kamu jadi kena rokok deh, padahal aku buangnya udah kesamping.” “Aku kira kamu udah nggak ngerokok.” “Jadi ngerokok lagi sih abis kita putus.” Hmm, kalau ini di novel, aku udah menulis adegan berikutnya dengan tersedak karena mendengar ucapannya barusan. Tapi… adegan tersedak terlalu frontal. Terkesan… masih ada sesuatu yang…

  • Antara Kita, Pt. 1

    Kita sebagai manusia selalu punya peran yang berbeda dalam tiap cerita yang semesta tempatkan buat kita. Dan kadang, kita terlihat seperti selalu punya pilihan. Bahkan banyak pilihan. Tentang kapan kita siap untuk jatuh cinta, kapan kita merasa sudah waktunya menyerah pada sebuah cerita, juga kapan kita memilih selesai atas apa yang pernah dimulai. Ya. Untuk…

  • Cerita Pendek

  • Habis Ini Lupa

    “Gimana, Nay? Dia gimana orangnya?” “Ya… gitu. Tinggi… putih… ramah…” “Itu mah gue tau, yang lo gambarin sama aja kayak di social media. Gue penasaran dia tuh aslinya gimana?” “Gak gimana-gimana, Rin. Apa yang lo liat di social media, ya… dia kayak gitu orangnya. Gak ada bedanya. Kaget juga, tapi, ya itu dia kayak gitu.”…

  • Dialog Kala Itu.

    “Tsana udah sampe rumah?” “Udah, baru aja.” “Tsana tadi makan malam pake apa?” “Ayam.” “Ayam terus, gak bosen?” “Kamu? Nanti makan apa?” “Kenyang sih, aku. Paling ngemil aja.” “Tadi aku ketemu Bima di Starbucks. Dia udah gak sama Dina,” “Iya, aku tahu dari temen-temenku juga.” “Yang deket aja bisa putus.” “Mulai deh kamu. Bisa berantem…

  • Menanti Sapa.

    Aku merekam ini pada suatu hari di bulan Maret. Akhir-akhir ini masih sering turun hujan. Bahkan seminggu yang lalu aku bisa melihat pelangi tanpa perlu pakai kacamata. Indah meski tidak benar-benar jelas dan sempurna. Anginnya cukup menakutkan. Tanamanku banyak yang jatuh karena raknya tidak kuat menopang. Beberapa di antaranya patah, tidak terselamatkan dan harus kurelakan.…

  • Lily

    Delapan tahun lalu, seorang laki-laki aneh sekaligus menyenangkan memberikanku setangkai bunga yang sebenarnya sudah hampir layu. Ah… aku tentu masih ingat seperti apa wajahnya yang lucu itu. “Tsana, bunganya memang mau layu, tapi aku beli yang ini saja daripada tidak laku. Kasihan tukang bunganya bisa rugi.” Belum protes, sudah dibuat mengerti. Dia memang suka sekali…

  • Batas

    Sebenarnya, aku sudah terlalu lelah untuk menceritakan hal-hal yang sudah-sudah. Tapi kadang, manusia yang kenal lelah, kenal pula dengan yang namanya istirahat. Lagipula, aku sudah cukup beristirahat, aku sekarang sudah cukup waktu untuk kembali menceritakan kisah yang lalu itu. Apalagi, beberapa hari yang lalu, aku sedikit keceplosan tentang batas.  Ah, entah bagaimana memulainya. Karena batas…

  • Aku Menulis Ini Karena Aku Takut Lupa.

    Aku menulis ini karena aku takut lupa dengan hari ini. Mungkin spontan kamu akan bilang, Ah, mana mungkin kamu bisa lupa. Hei, Tuan. Apa kamu lupa siapa di antara kita yang punya super memori? Hahahaha, jadi, untuk sekali ini, jangan protes dan biarin aku yang menang.  Sebenarnya juga, tulisan ini adalah lanjutan dari tanda titik sebelum…